"HP senter", itulah yang terbesit di benak setiap orang ketika melihat tampangnya. Desain mungil, sederhana, namun menyimpan sebuah citra yang membuatnya menjadi legenda. Itulah (Microsoft) Nokia 105.
Banyak yang semula tidak menganggap keberadaannya. Harganya yang murah membuatnya kian diabaikan ketika dipajang di meja sekalipun. Apalagi bersanding dengan smartphone-smartphone terkini yang berharga jutaan hingga belasan juta Rupiah. Namun jarang ada yang sadar bahwa hampir setiap orang tetap mengantonginya.
Bisa dibilang ini adalah penerus HP senter sejuta umat dari Nokia. Vendor legendaris yang kini diakuisisi Microsoft, yang dikenal memiliki daya tahan dan kualitas perangkat di atas rata-rata.
Nah karena gue lagi ketagihan meng-unboxing gadget, gue beli deh satu untuk mengetahui impresinya khususnya Nokia 105 versi baru 2015. Apakah tetap memiliki citra alias image sebagai ponsel yang tangguh dan dapat diandalkan?
Nokia 105 (2015 edition) datang dengan boks yang kompak dengan ukuran lumayan mungil dan berwarna putih khas Microsoft Mobile. Beda dengan generasi sebelumnya yang menggunakan boks berwarna biru.
Di dalamnya terdapat handset Nokia 105 berwarna cyan, yang terdapat juga opsi black dan white. Tidak lupa disertakan travel charger microUSB, baterai BL-5C berkapasitas 800mAh, buku panduan, dan kartu garansi.
Siapa yang meragukan ponsel fitur atau basic phone dari Nokia. Didesain apik dengan warna ceria dan kualitas pengerjaan yang rapi.
Bagian depan ponsel terdapat layar berukuran 1,4 inch beresolusi 128 x 128 piksel. Warnanya cukup tajam dan enak dilihat dalam berbagai kondisi. Tidak lupa tersemat earpiece di bagian atas dan tombol alphanumeric di bagian bawahnya.
Tombol keypadnya sangat empuk, nyaman, dan responsif. Tidak ada bunyi yang mengganggu saat digunakan untuk mengetik cepat. Navigasi empat arahnya juga fungsional menyesuaikan tampilan menu 3 x 3-nya. Desain keypad juga dibuat tahan debu dan percikan air.
Bagian belakang terdapat sebuah speaker yang lumayan nyaring. Bahkan diklaim lebih besar 20% dari Nokia 105 versi sebelumnya. Di sisi kiri dan kanan polos, sedangkan di bawah terdapat lubang microphone kecil. Di sisi atas terdapat lampu LED sebagai senter, port audio 3.5mm, dan port microUSB untuk keperluan charging.
Nokia 105 mengadopsi sistem operasi tertutup S30 yang sederhana. Menu dan fiturnya tersusun ke dalam berbagai kelompok yang akan terasa familiar bagi pengguna Nokia zaman dahulu. Khususnya bagi yang menyukai kepraktisan ketika digunakan sebagai HP kedua atau back-up phone. Bagi yang mau membelikan untuk orangtua juga tidak akan sulit untuk mengajarkan cara penggunaannya.
Tidak seperti Strawberry ST22 yang gue bahas sebelumnya, fitur yang disematkan di ponsel termurah yang masih dijual oleh Microsoft Mobile tidaklah begitu banyak.
Tidak ada music player dan slot memory card, apalagi kamera. Hanya ada radio FM sebagai penghibur di kala bosan. Ada juga game legendaris seperti Snake dan beberapa game dari developer ternama seperti Gameloft yang bersifat trial.
Oh ya, varian Nokia 105 yang resmi masuk ke Indonesia adalah versi single SIM. Entah mengapa varian dual SIM tidak ikut diboyong ke Tanah Air. Padahal pengguna multiple SIM cards di Indonesia bisa terbilang sangatlah banyak.
Ada juga fitur basic seperti kalkulator, memo, dan juga LED flashlight yang cukup terang dan dapat digunakan ketika emergency.
Ketika dicoba digunakan untuk keperluan harian, HP ini dapat bekerja sangat baik dengan fitur-fitur dasarnya. Fungsi teleponnya terdengar jernih baik suara kita maupun lawan bicara, dan dapat difungsikan sebagai loudspeaker.
Penggunaan harian yang hanya telepon dan SMS beberapa kali sehari, Nokia 105 ini mampu bertahan hingga 1 mingguan. Bahkan jika sering standby, mampu bertahan 1 bulan lebih. Cocok untuk yang suka travelling ke luar kota atau berada di daerah tidak ramah listrik.
Masih sama seperti generasi sebelumnya, tidak ada yang berubah dan dioptimalkan menjadi lebih baik. Material pembungkus didesain kokoh, baik, dan berkualitas menjadikannya awet. Bahkan di iklan komersialnya, disimulasikan HP ini terjatuh dari meja dan tidak mengalami kerusakan apa-apa.
Beda Nokia 105 (2015) dengan versi sebelumnya terletak di kapasitas penyimpanan kontak yang lebih banyak hingga 2000 nama. Selain itu, speaker didesain lebih nyaring dan port charging berubah dari jack 2.5mm Nokia lama menjadi microUSB yang umum di pasaran.
Handphone dengan harga pasaran sekitar Rp265,000 ini cocok dijadikan sebagai back-up phone atau mungkin HP utama untuk kamu yang menyukai kepraktisan dan kesederhanaan. Ketangguhan dan ketahanannya masih mampu dibuktikan sejauh ini. Tidak heran, banyak yang tetap mengantonginya meski menenteng smartphone untuk berchat atau sosial media.*
Banyak yang semula tidak menganggap keberadaannya. Harganya yang murah membuatnya kian diabaikan ketika dipajang di meja sekalipun. Apalagi bersanding dengan smartphone-smartphone terkini yang berharga jutaan hingga belasan juta Rupiah. Namun jarang ada yang sadar bahwa hampir setiap orang tetap mengantonginya.
Bisa dibilang ini adalah penerus HP senter sejuta umat dari Nokia. Vendor legendaris yang kini diakuisisi Microsoft, yang dikenal memiliki daya tahan dan kualitas perangkat di atas rata-rata.
Nah karena gue lagi ketagihan meng-unboxing gadget, gue beli deh satu untuk mengetahui impresinya khususnya Nokia 105 versi baru 2015. Apakah tetap memiliki citra alias image sebagai ponsel yang tangguh dan dapat diandalkan?
Paket Penjualan
Nokia 105 (2015 edition) datang dengan boks yang kompak dengan ukuran lumayan mungil dan berwarna putih khas Microsoft Mobile. Beda dengan generasi sebelumnya yang menggunakan boks berwarna biru.
Di dalamnya terdapat handset Nokia 105 berwarna cyan, yang terdapat juga opsi black dan white. Tidak lupa disertakan travel charger microUSB, baterai BL-5C berkapasitas 800mAh, buku panduan, dan kartu garansi.
Desain dan Antarmuka
Siapa yang meragukan ponsel fitur atau basic phone dari Nokia. Didesain apik dengan warna ceria dan kualitas pengerjaan yang rapi.
Bagian depan ponsel terdapat layar berukuran 1,4 inch beresolusi 128 x 128 piksel. Warnanya cukup tajam dan enak dilihat dalam berbagai kondisi. Tidak lupa tersemat earpiece di bagian atas dan tombol alphanumeric di bagian bawahnya.
Tombol keypadnya sangat empuk, nyaman, dan responsif. Tidak ada bunyi yang mengganggu saat digunakan untuk mengetik cepat. Navigasi empat arahnya juga fungsional menyesuaikan tampilan menu 3 x 3-nya. Desain keypad juga dibuat tahan debu dan percikan air.
Bagian belakang terdapat sebuah speaker yang lumayan nyaring. Bahkan diklaim lebih besar 20% dari Nokia 105 versi sebelumnya. Di sisi kiri dan kanan polos, sedangkan di bawah terdapat lubang microphone kecil. Di sisi atas terdapat lampu LED sebagai senter, port audio 3.5mm, dan port microUSB untuk keperluan charging.
Nokia 105 mengadopsi sistem operasi tertutup S30 yang sederhana. Menu dan fiturnya tersusun ke dalam berbagai kelompok yang akan terasa familiar bagi pengguna Nokia zaman dahulu. Khususnya bagi yang menyukai kepraktisan ketika digunakan sebagai HP kedua atau back-up phone. Bagi yang mau membelikan untuk orangtua juga tidak akan sulit untuk mengajarkan cara penggunaannya.
Fitur
Tidak seperti Strawberry ST22 yang gue bahas sebelumnya, fitur yang disematkan di ponsel termurah yang masih dijual oleh Microsoft Mobile tidaklah begitu banyak.
Tidak ada music player dan slot memory card, apalagi kamera. Hanya ada radio FM sebagai penghibur di kala bosan. Ada juga game legendaris seperti Snake dan beberapa game dari developer ternama seperti Gameloft yang bersifat trial.
Oh ya, varian Nokia 105 yang resmi masuk ke Indonesia adalah versi single SIM. Entah mengapa varian dual SIM tidak ikut diboyong ke Tanah Air. Padahal pengguna multiple SIM cards di Indonesia bisa terbilang sangatlah banyak.
Ada juga fitur basic seperti kalkulator, memo, dan juga LED flashlight yang cukup terang dan dapat digunakan ketika emergency.
Penggunaan Harian dan Baterai
Ketika dicoba digunakan untuk keperluan harian, HP ini dapat bekerja sangat baik dengan fitur-fitur dasarnya. Fungsi teleponnya terdengar jernih baik suara kita maupun lawan bicara, dan dapat difungsikan sebagai loudspeaker.
Penggunaan harian yang hanya telepon dan SMS beberapa kali sehari, Nokia 105 ini mampu bertahan hingga 1 mingguan. Bahkan jika sering standby, mampu bertahan 1 bulan lebih. Cocok untuk yang suka travelling ke luar kota atau berada di daerah tidak ramah listrik.
Kesimpulan
Masih sama seperti generasi sebelumnya, tidak ada yang berubah dan dioptimalkan menjadi lebih baik. Material pembungkus didesain kokoh, baik, dan berkualitas menjadikannya awet. Bahkan di iklan komersialnya, disimulasikan HP ini terjatuh dari meja dan tidak mengalami kerusakan apa-apa.
Beda Nokia 105 (2015) dengan versi sebelumnya terletak di kapasitas penyimpanan kontak yang lebih banyak hingga 2000 nama. Selain itu, speaker didesain lebih nyaring dan port charging berubah dari jack 2.5mm Nokia lama menjadi microUSB yang umum di pasaran.
Handphone dengan harga pasaran sekitar Rp265,000 ini cocok dijadikan sebagai back-up phone atau mungkin HP utama untuk kamu yang menyukai kepraktisan dan kesederhanaan. Ketangguhan dan ketahanannya masih mampu dibuktikan sejauh ini. Tidak heran, banyak yang tetap mengantonginya meski menenteng smartphone untuk berchat atau sosial media.*
[…] microUSB ini sendiri menjadi keunggulan bagi ponsel fitur ini. Sama seperti Nokia 105 yang pernah diulas sebelumnya, pengisian daya dengan microUSB menjadikannya praktis dan dapat diisi ulang di mana saja karena […]
BalasHapusPosting Komentar